april jatuh di minggu pagi, ada yang bilang ia
telah menjadi rerumputan dan ada yang berkata ia telah masuk hutan;
mengaji duri di tubuhku.
april bukan puisi atau bulan bagi kelahiran lalu,
tetapi napas yang kelak ditiupkan oleh tuhan; nama-nama bagi kita semua.
april adalah perempuan yang aku cari, april
adalah hutan bagi lelaki yang menemukan wajahnya di minggu
pagi. april jatuh bersama gerimis, tetapi ia pagi, tetapi aku
pelangi, tetapi april tetap jatuh bersama gerimis di minggu pagi dan
menjadi pelangi.
Yogya, 2012-04-03
april jatuh di minggu pagi (2)
april jatuh di minggu pagi, seperti mayat
meninggalkan kekasih hati. april adalah nama yang diberkati langit, lewat
hujan dan malam, menyusuri pantai dan ingatan. kami sepasang angsa
berenang pada danau di pulau halimun pada minggu pagi yang basah, april
yang gelisah.
april jatuh lagi setelah lampau mengubur diri,
dingin tak sampai, pesan tak pulang kemarau dan bunga-bunga berangkat,
sungai dan pohon-pohon melekat “ia tidak melepas subuh yang panjang,
sayang.” entah ingatan atau detak jam yang menulis di dinding kemarau.
“aku tidak banyak memililiki kalimat, kata-kata berserak seperti mayat.”
lalu angin berwarna kelabu menanam harapan di hatimu
april jatuh berserak kembali, aku memungut
doa-doa subuh kekasihku di samping tiang lampu yang roboh. lampu-lampu memberi
temaram lain di mataku. hijau dan biru saling beradu, nasib dan rindu
saling mengadu, matahari beku.
Yogya, 2012-04-03