april, cinta dan minggu pagi yang basah


april jatuh di minggu pagi (1)
            

april jatuh di minggu pagi, ada yang bilang ia telah menjadi rerumputan dan ada yang berkata ia telah masuk hutan; mengaji duri di tubuhku.

april bukan puisi atau bulan bagi kelahiran lalu, tetapi napas yang kelak ditiupkan oleh tuhan; nama-nama bagi kita semua.

april adalah perempuan yang aku cari, april adalah hutan bagi lelaki yang menemukan wajahnya di minggu pagi. april jatuh bersama gerimis, tetapi ia pagi, tetapi aku pelangi, tetapi april tetap jatuh bersama gerimis di minggu pagi dan menjadi pelangi.

Yogya, 2012-04-03


april jatuh di minggu pagi (2)
            

april jatuh di minggu pagi, seperti mayat meninggalkan kekasih hati. april adalah nama yang diberkati langit, lewat hujan dan malam, menyusuri pantai dan ingatan. kami sepasang angsa berenang pada danau di pulau halimun pada minggu pagi yang basah, april yang gelisah.

april jatuh lagi setelah lampau mengubur diri, dingin tak sampai, pesan tak pulang kemarau dan bunga-bunga berangkat, sungai dan pohon-pohon melekat “ia tidak melepas subuh yang panjang, sayang.” entah ingatan atau detak jam yang menulis di dinding kemarau. “aku tidak banyak memililiki kalimat, kata-kata berserak seperti mayat.” lalu angin berwarna kelabu menanam harapan di hatimu

april jatuh berserak kembali, aku memungut doa-doa subuh kekasihku di samping tiang lampu yang roboh. lampu-lampu memberi temaram lain di mataku. hijau dan biru saling beradu, nasib dan rindu saling mengadu, matahari beku.

Yogya, 2012-04-03

Shohifur Ridho'i

Lahir pada tahun 1990 di Sumenep. Menulis naskah drama, puisi, dan esai seni pertunjukan. Tahun 2016 mendirikan rokateater, kolektif seni yang berbasis di Yogyakarta. Profil yang lebih lengkap, silakan kunjungi laman ini.

Blog ini berisi catatan berupa jurnal dan karya seperti drama, puisi, esai, dan lain-lain. Terimakasih telah berkunjung ke blog ini.